Senin, 31 Desember 2018

UNTUK SEMUA SAHABAT TERKASIH Di SELURUH INDONESIA

Eagle System :
Masa depan Anda tergantung dari mentor seperti apa yg anda ikuti, buku yg anda baca, seminar yg anda hadiri.

Thomas J. Watson :
Jangan mencari kawan yang membuat Anda merasa nyaman, tetapi carilah kawan yang memaksa Anda terus berkembang.

Henry Ford :
Bila Anda berpikir Anda bisa,maka Anda benar. Bila Anda berpikir Anda tidak bisa, Anda pun benar… karena itu ketika seseorang berpikir tidak bisa, maka sesungguhnya dia telah membuang kesempatan untuk menjadi bisa.

Alexander Graham Bell :
Konsentrasikan pikiran Anda pada sesuatu yang Anda lakukan Karena sinar matahari juga tidak dapat membakar sebelum difokuskan.

Bhagavad Gita :
Manusia dibentuk dari keyakinannya. Apa yang ia yakini, itulah dia.

Jack Trout :
Bekerja lebih keras tidak lebih efektif dari bekerja lebih pintar.

Thomas Stanley :
Kebanyakan milyuner mendapat nilai B atau C di kampus. Mereka membangun kekayaan bukan dari IQ semata, melainkan kreativitas dan akal sehat.

Albert Einstein :
Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan.

Walt Disney :
Jika Anda dapat memimpikannya, Anda dapat melakukannya.

Eleanor Roosevelt :
Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada indahnya mimpi-mimpi mereka.

Peter F. Drucker :
Cara terbaik meramalkan masa depan Anda adalah dengan menciptakan masa depan itu sendiri.

Mahatma Gandhi :
Kita harus menjadi perubahan yang ingin kita lihat di dunia.

Peter F. Drucker :
Dalam setiap kisah sukses, Anda akan menemukan seseorang yang telah mengambil keputusan dengan berani.

George S. Patton :
Kesalahan terbesar adalah tidak pernah membuat keputusan. Setiap perawan tua sepakat dengan saya.

Jack Trout :
Tidak seorang pun akan mengikuti Anda jika Anda tidak tahu kemana harus melangkah.

Promod Brata :
Jika Anda ingin berbahagia selama satu jam, silakan tidur siang. Jika Anda ingin berbahagia selama satu hari, pergilah berpiknik. Bila Anda ingin berbahagia seminggu, pergilah berlibur. Bila Anda ingin berbahagia selama sebulan, menikahlah. Bila Anda ingin berbahagia selama setahun, warisilah kekayaan. Jika Anda ingin berbahagia seumur hidup, cintailah pekerjaan Anda.

E. Nightingale :
Orang yang paling beruntung di dunia adalah orang yang telah mengembangkan rasa syukur yang hampir  konstan, dalam situasi apapun.

Henry Ford :
Salah satu penemuan terbesar umat manusia adalah bahwa mereka bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya mereka sangka tidak bisa dilakukan.

Henry Ford :
Apabila kita takut gagal, itu berarti kita telah membatasi kemampuan kita.

Andrew Carnegie :
Biasakanlah untuk berpikir bahwa sukses hanya tinggal selangkah lagi dan pasti akan diraih, niscaya masa depan yang cerah akan ada di depan Anda.

Robyn Allan :
Kegagalan terbesar adalah apabila kita tidak pernah mencoba.

Bill Clinton :
Tidak ada jaminan kesuksesan, namun tidak mencobanya adalah jaminan kegagalan.

Henry James :
Anda takkan tahu apa yang tak dapat Anda lakukan, sampai Anda mencobanya.

Eugenio Barba :
Kegagalan hanya situasi tak terduga yang menuntut transformasi dalam makna positif. Ingat, Amerika Serikat merupakan hasil dari kegagalan total sebab Columbus sebenarnya ingin mencari jalan ke Asia.

Thomas A. Edison :
Banyak orang yang sebenarnya sudah sangat dekat dengan sukses tapi sayangnya, mereka kemudian menyerah.

Charles Noble :
Anda harus memiliki tujuan jangka panjang agar tidak frustasi terhadap kegagalan jangka pendek.

Robert J. Lumsden :
Standar terbaik untuk mengukur keberhasilan Anda dalam kehidupan adalah dengan menghitung jumlah orang yang telah Anda buat bahagia.

Pepatah Cina kuno :
Perjalanan sejauh 1000 mil dimulai dengan 1 langkah.

Eagle System :
Masa depan adalah apa yg anda buat mulai hari ini.

Selamat Tahun Baru
Kita Semua Layak Sukses

Salam Eagle

Sabtu, 17 November 2018

Lyric Lagu Ride ZZ Ward - Theme Song Cars 3

Ride
Mengendarai
Aku merasakan angin mengalir di rambutku 
I feel the wind run through my hair 

Top down, matahari akan membawa kita ke sana 
Top down, the sun's gonna lead us there 

Ray Bans dan ini '64 semua yang kami butuhkan 
Ray Bans and this '64's all we need 

Jangan biarkan kepalamu menghalangi 
Don't let your head get in the way 

Biarkan hatimu berdetak liar dan bebas 
Just let your heart beat wild and free 

Buka pintu, masuk, putar kunci
Open the door, jump in, turn the key
Saya menjalani hidup saya di tepi 
I live my life out on the edge 

Ya, saya tidak berhenti hanya karena merah 
Yeah, I don't stop just 'cause it's red 

Mari dorong hal ini, lihat apa yang kita dapatkan 
Let's push this thing, see what we get 

Trotoar hitam ini, garis kuning ini 
This black pavement, these yellow lines 

Apakah menarik kita ke dalam malam 
Are pulling us into the night 

Saya merasa suhu saya naik
I feel my temperature rise
Naik, naik, ooh ooh ooh 
Ride, ride, ooh ooh ooh 

Naik, naik, ooh ooh ooh 
Ride, ride, ooh ooh ooh 

Naik, naik, ooh ooh ooh 
Ride, ride, ooh ooh ooh 

Naik, naik, ya kita naik
Ride, ride, yeah we gon' ride
Saya biasa duduk di dalam kamar saya 
I used to sit inside my room 

Hal-hal yang bisa saya lakukan 
Dreamin' of things that I could do 

Terlalu takut untuk meletakkan tanganku di atas roda, oh 
Too scared to put my hands up on the wheel, oh 

Sekarang aku bersamamu, dan aku tidak bisa melihat ke belakang 
Now I'm with you, and I can't look back 

Ini seperti terburu-buru ketika kita bergerak cepat 
It's such a rush when we're moving fast 

Saya tidak dapat menyangkal cara Anda membuat saya merasa, whoa
I can't deny the way you make me feel, whoa
Saya menjalani hidup saya di tepi 
I live my life out on the edge 

Ya, saya tidak berhenti hanya karena merah 
Yeah, I don't stop just 'cause it's red 

Mari dorong hal ini, lihat apa yang kita dapatkan 
Let's push this thing, see what we get 

Trotoar hitam ini, garis kuning ini 
This black pavement, these yellow lines 

Apakah menarik kita ke dalam malam 
Are pulling us into the night 

Saya merasa suhu saya naik
I feel my temperature rise
Naik, naik, ooh ooh ooh 
Ride, ride, ooh ooh ooh 

Naik, naik, ooh ooh ooh 
Ride, ride, ooh ooh ooh 

Naik, naik, ooh ooh ooh 
Ride, ride, ooh ooh ooh 

Naik, naik, ya kita naik
Ride, ride, yeah we gon' ride
Naik, naik, naik 
Ride, ride, ride 

Pedal ke lantai 
Pedal to the floor 

Naik, naik, naik 
Ride, ride, ride 

Apa yang Anda tunggu? 
What you waitin' for? 

Naik, naik, naik (naik, naik, naik) 
Ride, ride, ride (ride, ride, ride) 

Pedal ke lantai (pedal ke lantai) 
Pedal to the floor (pedal to the floor) 

Naik, naik, naik (naik, naik, naik) 
Ride, ride, ride (ride, ride, ride) 

Apa yang Anda tunggu?
What you waitin' for?
Naik, naik 
Ride, ride 

Naik, naik 
Ride, ride 

Naik, naik 
Ride, ride 

Naik, naik, ya kita naik 
Ride, ride, yeah we gon' ride 

Saya menjalani hidup saya di tepi 
I live my life out on the edge 

Ya, saya tidak berhenti hanya karena merah 
Yeah, I don't stop just 'cause it's red 

Mari dorong hal ini, lihat apa yang kita dapatkan
Let's push this thing, see what we get
Naik, naik, ooh ooh ooh 
Ride, ride, ooh ooh ooh 

Naik, naik, ooh ooh ooh 
Ride, ride, ooh ooh ooh 

Naik, naik, ooh ooh ooh 
Ride, ride, ooh ooh ooh 

Naik, naik, ya kita naik, naik, naik 
Ride, ride, yeah we gon' ride, ride, ride 

Kami naik gon '(naik, naik) 
We gon' ride (ride, ride) 

Ya kita naik gon '(naik, naik) 
Yeah we gon' ride (ride, ride) 

Kami naik gon '(Naik, naik) 
We gon' ride (Ride, ride) 

Ya kita akan naik
Yeah we gon' ride
Penulis lagu: Dave Richard Bassett / Evan Kidd Bogart / Zsuzsanna Eva Ward / Dave Bassett / Evan Bogart / Zsuzsanna Ward
Lirik Ride © Universal Music Publishing Group, Walt Disney Music Company

Minggu, 12 Agustus 2018

Ilmu dan pemahaman yg benar akan membangun karakter yg benar

Sebuah *BOTOL* 🍶
~Kalau diisi air mineral, harganya 3 ribuan...
~Kalau diisi jus buah, hargan ya 10 ribuan...
~Kalau diisi Madu, harganya ratusan ribu...
~Kalau diisi minyak wangi harganya bisa jutaan!.
~Kalau diisi air comberan, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena tidak ada harganya...

*Sama-sama dikemas dalam BOTOL tetapi berbeda nilainya, sebab "isi" yang ada di dalamnya berbeda...*

Begitu juga dgn kita; semua sama... semua manusia...

Yang membedakannya adalah; *KARAKTER* yg ada didalam diri kita.

Ilmu dan pemahaman yg benar akan membangun karakter yg benar.

*"Sukses tidak diukur dari posisi yg kita capai, tapi dari kesulitan'2 yg berhasil kita atasi ketika berusaha meraih sukses"*

_Bila kita mengisi hati, dgn penyesalan masa lalu & kekhawatiran akan masa depan, hampir pasti kita *tidak akan memiliki hari ini untuk kita syukuri.*_

_Hujan & badai akan selalu kita temui dalam perjalanan hidup, namun..._

*"Hujan besar itu seperti tantangan hidup. Tidak perlu berdoa memohon hujan berhenti, tetapi cukup berdoa agar Payung kita bertambah kuat"*

*Ingat! Umur itu seperti es batu.*
_dipakai atau tidak dipakai akan tetap mencair... digunakan atau tidak digunakan umur kita tetap akan berkurang dari "jatah" yg telah ditetapkan._

*"Selagi masih tersisa jatah usia kita, lakukanlah KEBAIKAN sebanyak yg kita mampu lakukan."*

Semoga bermanfaat.

Jumat, 03 Agustus 2018

Pemimpin Sukses Itu Tidur Berapa Jam Ya Setiap Harinya?

SUKSES ITU BICARA TENTANG KEBIASAAN!
Dikatakan oleh Stephen R.Covey pengarang buku 7 Habits : 
“Orang yang sangat efektif berbagi 7 Kebiasaan. Kebiasaan 1 mengatakan “Anda pemrogramer” dan Kebiasaan 2 mengatakan “Tulislah programnya,” “Hidupi programnya”; Maka Kebiasaan 3 mengatakan “Jalankan programnya,” “Hidupkan programnya.” Kebiasaan 7 adalah paradigma perbaikan terus menerus dari keseluruhan pribadi; Itu singkatan dari pendidikan, pembelajaran dan komitmen kembali.”
Apa ada yang penasaran kira-kira pemimpin sukses itu tidur berapa jam ya setiap harinya, yuk baca disini :
Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump
Donald Trump dengan kesibukan sebagai presiden, saya kutip dari laporan The Daily News, hanya tidur 4 jam per malam. Karena baginya lebih baik bangun tidur dan mewujudkan kenyataannya bukan terlelap dalam tidur mimpi. 
Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama
Tadi presiden ke 45, sekarang presiden ke 44 Amerika Serikat dua periode. Tidur pada pukul 1 pagi dan bangun jam 7 pagi. Kurang lebih 6 jam tidurnya.
Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono
Dulu banyak rumor Pak SBY ini kurang tidur karena banyak tantangan untuk membangun Indonesia. Lantas berapa jam SBY tidur dalam sehari? Bisa jadi beliau tidak bisa tidur dengan nyenyak dan mungkin hanya tidur dua jam karena harus membagi waktu dengan tugas pemerintahan, partai, hingga keluarga.
Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo
“Yah tidur bisa satu jam, bisa 7 jam, bisa 2 jam. Tapi banyakan, rata-rata 2 jam,” kata Jokowi seperti dikutip dari pemebritaan di Tempo, 8 September 2013. Dulu kesibukan beliau sebagai gubernur DKI membuatnya tidak bisa tidur cukup dalam sehari. Apa lagi menjadi presiden seperti saat ini ya?
CEO Tesla, Elon Musk
Meskipun CEO Tesla Elon Musk kadang tertidur di lantai pabrik di kantornya, ia mengatakan, tetap mengatur waktu tidurnya."Saya biasa mengaturnya dengan telepon genggam. Rata-rata 6 jam sehari," katanya.
Jumlah waktu tidur yang ideal adalah sebagai berikut:
> Bayi yang baru lahir (0-3 bulan): 14-17 jam per hari  
> Bayi (4-11 bulan): 12 – 15 jam per hari
> Balita (1-2 tahun): 11-14 jam per hari
> Anak pra-sekolah (3-5 tahun): 10-13 jam per hari
> Anak usia sekolah (6-13 tahun): 9-11 jam per hari  
> Remaja (14-17): 8-10 jam per hari 
> Orang dewasa muda (18-25 tahun): 7-9 jam per hari 
> Dewasa (26-64): 7-9 jam per hari 
> Orang dewasa yang lebih tua (di atas 65 tahun): 7-8 jam per hari 

Hayooo... Mau Tidur Berapa Jam Semalam?

Semoga bermanfaat.!

Sumber: email dari laruno.com

Senin, 25 Juni 2018

Rahasia Abjad A Sampai Z

Inilah Rahasia abjad A sampai Z.
Coba baca ya:

A-um Yang Widhi
B-eri kita hidup
C-uma seketika
D-i dunia ini...
E-sok kita blum pasti
F-okus kan ke yakinan kita
G-ak ada kata terlambat
H-arus kuat dlm
I-man dan doa
J-anji tuhan itu pasti
K-apan kita tdk tau
L-akukan lah apa yg
M-enjadi kehendak nya
N-anti Dia akan menyertai mu
O-leh karena itu lakukan
P-erintah nya sejalan
Q-ualitas spiritual mu
R-enungkan dan
S-iap kan sepenuh hatimu
T-etap teguh
U-ntuk Nya
V-isi misi kita berdasarkan Veda
W-alaupun dunia memfitnah kita
Y-ang pasti Tuhan menyertai hingga akhir
Z-aman...
🙏🙏

Jumat, 22 Juni 2018

Lyric Let It Go (Disney's Frozen) Cover by Luciana Zogbi



Let It Go (Disney's Frozen) Cover by Luciana Zogbi

[Verse 1]
The snow glows white on the mountain tonight
Not a footprint to be seen
A kingdom of isolation
And it looks like I'm the queen
The wind is howling like this swirling storm inside
Couldn't keep it in, Heaven knows I've tried

[Pre-Chorus 1]
Don't let them in, don't let them see
Be the good girl you always have to be
Conceal, don't feel, don't let them know
Well, now they know!

[Chorus 1]
Let it go, let it go
Can't hold it back anymore
Let it go, let it go
Turn my back and slam the door!
I don't care what they're going to say
Let the storm rage on
The cold never bothered me anyway

[Verse 2]
It's funny how some distance
Makes everything seem small
And the fears that once controlled me
Can't get to me at all!

[Pre-Chorus 2]
It's time to see what I can do
To test the limits and break through
No right, no wrong, no rules for me
I'm free!

[Chorus 2]
Let it go, let it go
I'm one with the wind and sky
Let it go, let it go
You'll never see me cry
Here I stand, and here I'll stay
Let the storm rage on!

[Bridge]
My power flurries through the air into the ground
My soul is spiraling in frozen fractals all around
And one thought crystallizes like an icy blast
I'm never going back, the past is in the past!

[Chorus 3]
Let it go, let it go
And I'll rise like the break of dawn
Let it go, let it go
That perfect girl is gone
Here I stand in the light of day
Let the storm rage on!
The cold never bothered me anyway



Translate Indonesia:

Let It Go (Disney's Frozen) Cover oleh Luciana Zogbi

[Ayat 1]
Salju bersinar putih di gunung malam ini
Bukan jejak untuk dilihat
Sebuah kerajaan isolasi
Dan sepertinya aku ratu
Angin bertiup seperti badai berputar-putar di dalam
Tidak bisa menyimpannya, Surga tahu saya sudah mencoba

[Pre-Chorus 1]
Jangan biarkan mereka masuk, jangan biarkan mereka melihat
Jadilah gadis yang baik yang selalu harus Anda lakukan
Menyembunyikan, jangan merasa, jangan biarkan mereka tahu
Nah, sekarang mereka tahu!

[Chorus 1]
Biarkan saja, biarkan saja
Tidak bisa menahannya lagi
Biarkan saja, biarkan saja
Putar punggungku dan banting pintu!
Saya tidak peduli apa yang akan mereka katakan
Biarkan badai mengamuk
Dingin tidak pernah mengganggu ku lagi

[Ayat 2]
Ini lucu, seberapa jauh
Membuat semuanya tampak kecil
Dan ketakutan yang pernah mengendalikan saya
Tidak bisa mendapatkan saya sama sekali!

[Pre-Chorus 2]
Saatnya untuk melihat apa yang bisa saya lakukan
Untuk menguji batas dan menerobos
Tidak benar, tidak salah, tidak ada aturan untuk saya
Saya bebas!

[Chorus 2]
Biarkan saja, biarkan saja
Aku satu dengan angin dan langit
Biarkan saja, biarkan saja
Anda tidak akan pernah melihat saya menangis
Di sini saya berdiri, dan di sini saya akan tinggal
Biarkan badai mengamuk!

[Jembatan]
Kekuatanku mengalir melalui udara ke tanah
Jiwaku berputar-putar di fraktal beku di sekitar
Dan satu pikiran mengkristal seperti ledakan es
Aku tidak akan pernah kembali, masa lalu sudah berlalu!

[Paduan Suara 3]
Biarkan saja, biarkan saja
Dan aku akan bangun seperti fajar
Biarkan saja, biarkan saja
Gadis yang sempurna itu hilang
Di sini saya berdiri dalam terang hari
Biarkan badai mengamuk!
Dingin tidak pernah mengganggu ku lagi

Terimakasih



Kamis, 21 Juni 2018

Ngelawang Itu Pengeruwat Jagat, Bukan “Ngamen”

Ngelawang sudah menjadi budaya secara turun temurun. Namun keberadaannya saat ini mulai bergeser. Jika dulu ritual ngelawang, jelas dengan tujuan menetralisir aura negatif atau pengeruwat jagat. Saat ini sekaa ngelawang, bak orang ngamen. Banyak yang ngelawang namun kering makna.
 
NGELAWANG: Sekelompok anak melakukan tradisi ngelawang. (AGUNG BAYU/BALI EXPRESS)
Menurut Pengamat Budaya Prof Made Bandem, Ngelawang adalah suatu tradisi yang pementasan keliling desa yang jika dilihat dari idiologinya, ngelawang berkaitan erat dengan ritual Agama Hindu. “Secara filosofis, ngelawang bertujuan untuk menetralisir kekuatan bhuta agar menjelma kekuatan dewa. Barong merupakan simbol kekuatan dewa yang hendak menyucikan dunia,” jelas mantan Rektor STSI Denpasar (ISI Denpasar) ini.

Adapun jadwal dari Ngelawang ini adalah pada hari Raya Galungan (Buda Kliwon Dunggulan) hingga Buda Kliwon Pahang. Kenapa ngelawang dilakukan pada rentang waktu tersebut? Bandem mengatakan ngelawang harus dilakukan pada rentang waktu tersebut, karena pada rentang waktu tersebut masyarakat Bali dikenal sebagai hari Rahinan Jagat (Hari Raya untuk bumi), sehingga harus dilakukan perayaan yang diisi dengan beragam kegiatan, seperti hiburan dan ritual keagamaan.

Karena akan dilakukan upacara besar, maka harus dilakukan penyucian bumi dari bhuta kala yang memiliki sifat negatif tersebut dengan melakukan penyucian yang dilakukan oleh Barong yang merupakan manifestasi dari Tuhan dalam bentuk kebendaan yang sudah dipasupati atau disucikan.

Sehingga sarana yang digunakan untuk ngelawang seperti barong, tapel dan gambelan dapat memiliki kekuatan spiritual sehingga dapat berfungsi sebagai pengeruwat jagat. Simbulnya adalah dengan melakukan kirab berbagai barong yang dimiliki Desa Adat yang ada di Bali seperti Barong Macan, Barong Bangkung, Barong Kedingkling, Wayang Wong dan lain sebagainya. “Barong ini bisa disesuaikan dengan kepercayaan yang ada di desa adat tersebut, seperti barong Menjangan, Barong Kedingkling yang berfungsi sebagai simbol pengusir Butha Kala,” lanjut Bandem.

Sementara jika dilihat idiologinya, ngelawang harus berpatokan pada Siwam, Satyam dan Sundaram. Yang artinya kesucian, Etika dan Keindahan. Sehingga dalam penampilannya, ngelawang harus memiliki keindahan baik dari segi gerak tarian dan keindahan ritme dari tetabuhan yang digunakannya, etika pementasan dan kesucian property yang digunakan untuk ngelawang.

Pada waktu kirab ini, Barong yang ngelawang memang bisa diberikan sesajen sebagai wujud syukur masyarakat. Sehingga lungsuran dari prani tersebut bisa dinikmati oleh orang yang mementaskan barong. “Hal itu wajar, karena penari ini dizinkan untuk menikmati lungsuran dari persembahan tersebut,” tambah Bandem.

Seiring dengan perkembangannya, tradisi memberikan sesajen kepada barong sudah tidak dilakukan lagi saat ini, karena fenomena ngelawang saat ini layaknya mengamen atau nari kemudian ambil uang. Karena ngelawang diberikan upah berupa uang dan atraksi ngelawang saat ini tidak melibatkan barong yang sudah dipasupati, tetapi dilakukan oleh kelompok anak-anak yang dengan barong biasa.

Terkait fenomena tersebut, Bandem mengakui jika fenomena tersebut memang ada, terkait fenomena ini, Bandem mengaku jika hal tersebut perlu dilakukan pengaturan kembali. “Karena jika sudah ngelawang bertujuan untuk mendapatkan upah, maka sudah tidak sesuai dengan filosofi dari ngelawang itu, maka diperlukan pengaturan dan penertiban,” paparnya.

Hal ini dikatakannya karena ngelawang tidak boleh dilakukan setiap hari dan sepanjang tahun. Karena ngelawang itu harus ada artistik integritas, bagaimana barong itu bisa menari dengan baik, mulai dari tariannya, lakonnya, gambelannya yang bagus. “Jangan kemudian ngelawang menjadi akses untuk semata, itu sudah menyalahi idiologi dari ngelawang, maka diperlukan pengaturan yang lebih baik lagi,” harapnya.

Tentang Ritual Ngelawang:

1.     Ngelawang untuk pengeruwat bumi

2.     Dipentaskan Galungan hingga Buda Kliwon Pahang

3.     Tidak bisa dilakukan sepanjang hari

4.     Ngelawang bukan ngamen

5.     Diadopsi dari atrasi sirkus China pada abad ke VII-abad ke X

(bx/gek/bay/yes/JPR)


Sumber:
https://radar.jawapos.com/baliexpress/read/2018/06/10/80413/ngelawang-itu-pengeruwat-jagat-bukan-ngamen-ini-penjelasannya

Jumat, 18 Mei 2018

Datangnya-Sang-Kala-Tiga-Saat-Galungan

Galungan merupakan bentuk peringatan kemenangan Dharma melawan Adharma. Pustaka-pustaka mengajarkan bahwa sejak hari Minggu sebelum Hari Raya Galungan, kita didatangai oleh Sang Kala Tiga sebagai simbol keburukan.

Sang Kala Tiga ialah Sang Bhuta Galungan, Sang Bhuta Dungulan, dan Sang Bhuta Amangkurat. Mereka adalah simbul angkara (tidak suci). Jadi, dalam rangkaian Hari Raya Galungan, umat berperang, bukanlah melawan musuh berbentuk fisik, tetapi kalakeletehan dan adharma. Berjuang, berperang antara dharma untuk mengalahkan adharma.

Tiga kekuatan buruk yang datang saat rangkaian Galungan akan mengganggu secara bergantian.

1. Hari pertama = Sang Bhuta Galungan.
Galungan berarti berperang/ bertempur. Berdasarkan ini, boleh kita artikan bahwa pada hari Minggu (tiga hari sebelum Galungan) kita baru kedatangan bhuta (kala) yang menyerang (kita baru sekedar diserang).

2. Hari kedua = Sang Bhuta Dungulan.
Ia mengunjungi kita pada hari Senin Dungulan keesokan harinya. Kata Dungulan berarti menundukkan/ mengalahkan.

3. Hari ketiga = Sang Bhuta Amangkurat
Hari Anggara Wage Dungulan kita dijelang oleh Sang Bhuta Amangkurat. Amangkurat sama dengan menguasai dunia. Dimaksudkan menguasai dunia besar (Bhuwana Agung), dan dunia kecil ialah badan kita sendiri (Bhuwana Alit).

Meneguhkan Hati

Kepercayaan akan kedatangan Sang Kala Tiga ini merupakan sebuah peringatan untuk umat Hindu agar selalu meneguhkan hati. Apabila kita biarkan kekuatan buruk yang menang, maka dunia ini akan menjadi rusak.

Menurut Pustaka (lontar) Djayakasunu, pada hari Galungan itu Ida Sanghyang Widhi menurunkan anugrah berupa kekuatan iman, dan kesucian batin untuk memenangkan dharma melawan adharma. Menghilangkan kekuatan buruk pun dipercaya harus dimulai dari hati masing-masing orang.

SEPULUH SIKAP HIDUP BAHAGIA

SEPULUH SIKAP HIDUP BAHAGIA
Oleh : Mahatma Gandhi

1. Lepaskanlah rasa kuatir dan ketakutan
Ketakutan dan kekuatiran hanyalah imajinasi pikiran akan suatu kejadian di masa depan yang belum tentu terjadi. Kebanyakan hal-hal yang kamu kuatirkan dan takutkan tak pernah terjadi!  It's all only in your mind.

2. Buanglah dendam
Dendam dan amarah yang disimpan hanya akan menyedot energi diri kamu dan hanya mendatangkan KELELAHAN JIWA. BUANGLAH!!

3. Berhentilah mengeluh
Mengeluh berarti selalu tak menerima apa yang ada saat ini. Secara tak sadar kamu membawa-bawa beban negatif.

4. Bila ada masalah, selesaikan satu per satu
Hanya inilah cara menangani setiap : Satu demi satu.

5. Tidurlah dengan nyenyak
Semua masalah tak perlu dibawa tidur. Hal tersebut buruk dan tidak sehat. Biasakanlah tidur dengan nyaman.

6. Jauhi urusan orang lain
Biarkan masalah orang lain menjadi urusan mereka sendiri. Mereka memiliki cara sendiri untuk menangani setiap masalahnya.

7. Hiduplah pada saat ini, bukan masa lalu
Nikmati masa lalu sebagai kenangan, jangan tergantung pada nya. Konsentrasilah hidupmu pada kejadian saat ini, karena apa yang kamu miliki adalah saat ini, bukan kemarin, bukan besok.
BE TOTALLY PRESENT

8. Jadilah pendengar yang baik
Saat menjadi pendengar, kamu belajar dan mendapatkan ide-ide baru yang berbeda dari orang lain.

9. Berpikirlah positif
Rasa frustasi datang dari pikiran negatif. Kembalilah berpikir positif.
Bertemanlah dengan orang-orang yang berpikiran positif dan terlibatlah dengan kegiatan-kegiatan positif.

10. Bersyukurlah atas hal-hal kecil yang akan membawa kamu pada hal-hal besar
Sekecil apapun karunia yang kamu terima,
akan menghasilkan hal-hal besar dan selalu membawa Kebahagian saat kita pandai Bersyukur...

Kamis, 10 Mei 2018

Tanya Jawab Pelaksanaan Tri Sandhya



Om Swastiastu, 
Posting kali ini adalah tentang tanya jawab seputar pelaksanaan dan tata cara melakukan Tri Sandhya

QUESTION:

1. Apa dasar pelaksanaan Tri Sandhya itu? Apakah langsung dari Weda, lontar, atau apapun itu yang tersurat atau tersirat mohon diinformasikan. Dan disampaikan juga kepada saya sumber yang menyatakan untuk melaksanakan Tri Sandhya tersebut.

2. Waktu Pelaksanaan Tri Sandhya sebaiknya jam berapa saja?

3. Tata cara pelaksanaan Tri Sandhya? Apakah setiap saya akan Tri Sandhya harus mandi dulu. Bagaimana “wudu” sebelum Tri Sandhya? Bagaimana pakaian yang dianjurkan? Apakah harus menggunakan “senteng”?

4. Bagaimana jika saya berada di Kantor, di mana saya harus melaksanakan Tri Sandhya? Kalo di rumah, Tri Sandhya dilakukan di mana sebaiknya: Kamar Tidur (di atas tempat tidur), kamar suci tersendiri, di Merajan, Depan Plangkiran.

5. Apakah wajib pake dupa?

6. Seandainya saya tidak melaksanakan Tri Sandhya pada siang hari, apakah bisa dirapel pada sore harinya?


ANSWER:

1. Puja Trisandya disusun di Bali pasca G-30-S (1967) oleh beberapa tokoh/ pemuka agama antara lain:

I Gst Bagus Sugriwa (alm)
Prof. Dr. Ida Bagus Mantra (alm)
Prof. Dr. I Gusti Ngurah Bagus (alm)
I Ketut Bangbang Gde Rawi (alm)

dengan mengambil sumber dari: Gayatri Mantram (bait 1), Narayana Upanisad (bait 2), Weda Parikrama (bait 3,4), dan Lontar Siwa Tattwa Purana (bait 5,6).

Oleh karena berbentuk campuran antara beberapa mantram Weda dan Wedangga, maka disebut “Puja”.

Puja Trisandya dianjurkan ke masyarakat untuk meningkatkan srada yang ketika itu sedang porak-poranda oleh gerakan komunis. Maka mulailah didengungkan ke sekolah-sekolah, Pura, dll. Kini sudah memasyarakat.

2. Tidak ada ketentuan jam, hanya berdasarkan “dauh” yakni, pagi: antara jam 05.30 – jam 6.30, siang: 11.30 – 12.30, malam: 17.30 – 18.30

3. Tata cara pelaksanaan Tri Sandhya

Cuci kaki, tangan, muka, kumur-kumur, dengan mantram-mantram (lihat website saya: Doa Sehari-hari Menurut Hindu).

Kalau di rumah/ Pura berpakaian adat (untuk etnis Bali), kalau di tempat lain, menurut keadaan.

4. Di Kantor, cari tempat yang tenang. Sedang di perjalanan, sikap duduk biasa, ucapkan dalam hati atau kalau mungkin boleh bersuara

5. Kalau memungkinkan bagus, kalau tidak nggak apa-apa tanpa dupa

6. Boleh. Keleluasaan itu mungkin mengherankan dan berbeda menurut ajaran agama lain. Ini karena Hindu bukanlah “agama doktrin” tetapi Hindu itu agama yang sangat toleran dan fleksibel.

Om Santih, Santih, Santih, Om


Minggu, 06 Mei 2018

Bayi Rentan Diganggu Makhluk Halus, Ini Alasan dan Solusinya


NASI WONG-WONGAN : Segehan dengan nasi kepelan dan wong-wongan bisa diletakkan di bawah tempat tidur si bayi, untuk menangkal gangguan ilmu hitam atau makhluk halus. (SURPA ADISASTRA/BALI EXPRESS)

BALI EXPRESS, DENPASAR - Menjaga bayi adalah pekerjaan yang gampang-gampang sulit. Oleh karena itu, diperlukan kesabaran dan ketelatenan. Meski demikian, terkadang sebagai pengasuh, terutama orang tua, bisa saja mengalami hal yang membingungkan. Misalnya bayi tiba-tiba menangis tak wajar pada jam-jam tertentu, khususnya tengah malam. Ketika dicek secara medis, ternyata si bayi sehat walafiat. Namun, tetap saja setiap malam si bayi menangis tidak karuan, seperti ketakutan. Bagaimana cara menangkalnya?

Sebagai masyarakat nusantara, khususnya Bali, fenomena semacam itu tak jarang dialami keluarga yang baru dikaruniai seorang anak. Oleh karena itu, bayi orang Bali diperlakukan dengan sangat ketat, terutama dari segi ritual. Perlakuan bayi, ari-ari, dan sang ibu yang baru melahirkan, sangat spesial.

Salah satu akademisi Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Dr. I Made Adi Surya Pradnya atau yang populer dengan nama Jro Dalang Nabe Roby, tak menampik ada kepercayaan masyarakat Bali terhadap fenomena gaib yang terjadi pada bayi. Masyarakat Bali yang lekat dengan budaya religius magis, kata dia, percaya jika bayi rawan diganggu oleh makhluk halus atau orang yang mengamalkan ilmu hitam.

"Dalam Kanda Pat Rare, bayi disebut orang yang masih suci. Jadi, orang yang masih suci menjadi 'makanan empuk' dari orang-orang yang mengamalkan ilmu gaib secara negatif," ujarnya kepada Bali Express (Jawa Pos Group), Selasa (30/5/2017) lalu.

sumber: https://www.jawapos.com/baliexpress/read/2018/03/18/57912/bayi-rentan-diganggu-makhluk-halus-ini-alasan-dan-solusinya

Jumat, 09 Maret 2018

Inspirasi Pagi dari Bapak TDW

Pagi-pagi cek email masuk, saya mendapatkan inspirasi luarbiasa dari Bapak Tung Desem Waringin.
Terimakasih pak.


Halo... Dek
Pagi tadi saya menerima pesan seperti ini. Mungkin Dek juga pernah menerima nya ya.
Selamat PaGi 😇😇
Semangat....
Sehat....
Rejeki Melimpah..
KESEHATAN NO 1....
Kaya itu Penting.... Namun SEHAT itu Jauh Lebih Penting..
Dan....SEHAT Adalah.... Keuntungan Terbesar..
Resep Hidup Sehat dan Panjang Umur....
1) Jaga makanan ; 2) Tidur/istirahat yang cukup
3) Banyak minum air putih hangat ; 4) Banyak-banyak jalan kaki.
Hidup ini Indah
1) Selalu saja berSyukur.. ; 2) Hiduplah dengan Sederhana saja..
3) Maka anda akan Bahagia/Gembira..
4) Bilamana anda Bahagia/Gembira.... Anda Pasti Sehat..
5) Damai.. ; 6) Sejahtera
Lalu, saya mendapatkan kiriman komentar juga dari Pak Tung, yang bikin saya mikir lagi dan berkata "Iyaa..yaa...emg seperti ini harusnya"
Setuju, Sehat Lebih Penting dari Kaya?
Namun tulisan di atas bisa disalah artikan. Membuat orang tidak semangat jadi kaya. Padahal ybs juga tidak jaga2 amir... kesehatannya. 😁 Parah donk... sudah tidak kaya..., sakit2an lagi....
Apalagi anjuran utk hidup sederhana... (bener sih)... Namun komplit dah orang bisa lebih lagi salah mengartikannya....
Karena orang bisa mengartikan "Sudah lah tidak perlu bekerja cerdas dan keras lagi. Kan hidup sederhana saja" . Padahal ketika ada anak atau ortu sakit perlu biaya.., orang tersebut tidak mampu membiayai. Sungguh menyedihkan, ya Dek?
Juga kita tidak bisa menghakimi orang. Krn hidup sederhana itu relatif bagi satu orang dg orang yg lain. Bagi seseorang dia pakai Tas Rp. 10 juta sdh hidup sangat sederhana. Krn sebetulnya pasif incomenya mampu utk beli tas Rp. 1.9 Milyar. Namun bagi orang yg lain Tas Rp. 10 juta sudah bukan sederhana lagi. Krn ybs tidak punya pasif income, sedang aktif incomenya hanya Rp. 2 juta sebulan. emmm... iya kah?
Tentu wajib sebelum punya pasif income kita hidup sederhana. Agar bisa menyisihkan utk membuat pasif income.
Kalau pasif income sudah lebih besar dari gaya hidup. Sebetulnya walau orang nya gaya hidupnya mewah. Dia hidup sederhana lho. Yg tidak sederhana adalah bila dia sebenarnya belum punya pasif income, terus maksa gaya hidup yg lebih dari pasif income. Apalagi maksa lebih besar dari seluruh incomenya... repot deh...
Menurut hukum Fisika, hukum Alam Ciptaan Tuhan : Gaya berbanding lurus dg Tekanan. Maka bila Hidup anda Banyak Tekanan. Berarti anda kebanyakan Gaya... 🤔 Atau bila masa tua nya banyak tekanan secara ekonomi bisa jadi masa mudanya kebanyakan gaya.
Bila ingin bergaya tanpa tekanan maka harus menyiapkan Pasif Income lebih besar dari gaya hidup terlebih dulu. Maka, kalau bisa pakai "DAN" ya. Jadi PANJANG UMUR, SEHAT DAN KAYA DAN BAHAGIA DAN Punya banyak pasif income dan Capital gain.. 
Ini Baru Dahsyat!!!

Jumat, 19 Januari 2018

Tulislah Setiap Rencana Diatas Kertas

Jakarta, pagi ini begitu indah, di awali dengan rintikan hujan.

Inspirasi Pagi - Jadilah Yang Terbaik


Seorang Guru membuat garis sepanjang 1m di papan tulis, lalu berkata : _"Anak2, coba perpendek garis ini!"_ Anak pertama maju ke depan, ia menghapus 20 cm dari garis itu menjadi 80 cm. Pak Guru mempersilakan anak ke 2. Iapun melakukan hal yang sama, sekarang garisnya tinggal 60 cm. Anak ke 3 & ke 4 pun maju kedepan melakukan hal yang sama, hingga garis itu tinggal 20 cm.

Terakhir, seorang anak yang bijak maju kedepan. Ia tidak mengurangi garis yang sudah tinggal 20 cm, namun membuat garis baru sepanjang 120 cm, lebih panjang dr garis yg pertama. Sang Guru menepuk bahunya, _"Kamu memang bijak, untuk membuat garis itu menjadi pendek, tak perlu menghapusnya, cukup membuat garis lain yg lebih panjang, maka garis pertama akan menjadi lebih pendek dgn sendirinya."_

_Untuk menjadi yang terbaik tak perlu menjatuhkan, menyingkirkan atau menjelekkan pihak lain. Cukup lakukan kebaikan yang lebih baik secara konsisten._

_Biarkan waktu yang akan membuktikan kualitas kita._ _"Permata akan tetap bersinar meskipun terpendam dalam lumpur yang gelap pekat."_

_*"Majulah Tanpa Menyingkirkan, Naiklah Tinggi Tanpa Menjatuhkan, Jadilah Baik Tanpa Harus Menjelekkan dan Jadilah Benar Tanpa Harus Menyalahkan Orang Lain"*_

Selamat pagi 🙂

Selasa, 16 Januari 2018

CARA MEMPERSEMBAHKAN CANANG SARI DAN MANTRA MEBANTEN


Bila canang dihaturkan sesuai dengan pengider-ideran Panca Dewata yang tepat, canang merupakan segel suci niskala yang memiliki kekuatan kerja-nya sendiri. Tapi kekuatan-nya akan menjadi lebih aktif jika kemudian segel suci suci niskala ini kita hidupkan dan gerakkan dengan kekuatan mantra-mantra suci, tirtha [air suci], dupa dan kekuatan sredaning manah [kemurnian pikiran]. Sehingga turunlah karunia kekuatan suci semua Ista Dewata, yang memberikan kebaikan bagi alam sekitar dan semua mahluk.

Inilah urutan caranya :

[Sebelum memulai Mebanten/Menghaturkan Persembahan, sebaiknya di mulai dengan memurnikan persembahan, sebagai berikut]

Memurnikan Persembahan

(Cakupkan tangan di dahi) ucapkan mantra,

OM AWIGNAM ASTU NAMO SIDDHAM

OM SIDDHIRASTU TAT ASTU ASTU SWAHA.

(Ambil sekuntum bunga, Apit bunga dengan membentuk mudra amusti-karana/ mudra saat trisandya) ucapkan,


OM PUSPA DANTA YA NAMAH SWAHA,

OMKARA MURCYATE PRAS PRAS PRANAMYA YA NAMAH SWAHA.

(Setelah selesai mengucapkan mantra, bunga kita lempar atau buang ke depan ke arah persembahan.)

Selanjutnya..

(Siratkan tirtha ke Canang) ucapkan mantra,

OM PRATAMA SUDHA, DWITYA SUDHA, TRITYA SUDHA, CATURTHI SUDHA, PANCAMINI SUDHA,

OM SUDHA SUDHA WARIASTU,

OM PUSPHAM SAMARPAYAMI,

OM DUPHAM SAMARPAYAMI,

OM TOYAM SAMARPAYAMI,

OM SARWA BAKTYAM SAMARPAYAMI.

Dengan demikian semua sarana persembahan telah tersucikan dan siap untuk kita haturkan.

[Setelah proses pemurnian selesai, semeton bisa langsung menghaturkan persembahan canang maupun pejati.]

Menghaturkan Persembahan/Mebanten

(Unggah/taruk canang) ucapkan mantra,

OM TA MOLAH PANCA UPACARA GURU PADUKA YA NAMAH SWAHA.

(Unggah/taruk dupa) ucapkan mantra,

ONG ANG DUPA DIPA ASTRAYA NAMAH SWAHA.

(Sirat/ketis tirtha ke canang) ucapkan mantra,

ONG MANG PARAMASHIWA AMERTHA YA NAMAH SWAHA.

(Ngayab dupa) ucapkan mantra,

OM AGNIR-AGNIR JYOTIR-JYOTIR SWAHA

ONG DUPHAM SAMARPAYAMI SWAHA

(Ngayab canang) ucapkan mantra,

OM DEWA-DEWI AMUKTI SUKHAM BHAWANTU NAMO NAMAH SWAHA,

OM SHANTI SHANTI SHANTI OM.

Demikian lah teknik ringkas MANTRA MEBANTEN,

Om A no bhadraah kratavo yantu visvato ( Semoga pikiran baik datang dari segala penjuru) OM SWAHA. 

Persembahan yang baik adalah persembahan yang memiliki kualitas kesucian. Karena dengan kualitas yang suci barulah persembahan bisa menjadi segel suci niskala yang terang cahaya-nya.

Ini adalah tata-cara dasar untuk menghaturkan persembahan ke luhur [ke alam-alam suci]. Sekali lagi bahwa cara ini tidak terbatas hanya untuk menghaturkan canang saja, tapi juga dapat digunakan untuk menghaturkan segala jenis persembahan ke alam-alam suci. Seperti misalnya pada saat kita tangkil ke sebuah pura dan kita menghaturkan pejati, dsb-nya.

Sebuah catatan penting untuk diperhatikan, yaitu nanti ketika kita menghaturkan canang sangat penting untuk meletakkan warna-warni bunga pada posisi arah mata angin yang tepat. Supaya sesuai dengan arah mata angin pengider-ideran Panca Dewata. Jangan diletakkan secara sembarangan agar canang sebagai segel suci niskala ini nantinya dapat bekerja secara maksimal.

- Bunga berwarna putih diletakkan pada posisi arah timur, sebagai segel mengundang kehadiran Sanghyang Iswara untuk melimpahkan karunia tirtha sanjiwani yang memberikan kesucian sekala dan niskala.

- Bunga berwarna merah diletakkan pada posisi arah selatan, sebagai segel mengundang kehadiran Sanghyang Brahma untuk melimpahkankarunia tirtha kamandalu yang memberikan kekuatan kebijaksanaan dan taksu.

- Bunga berwarna kuning diletakkan pada posisi arah barat, sebagai segel mengundang kehadiran Sanghyang Mahadewa untuk melimpahkan karunia tirtha kundalini yang memberikan kekuatan intuisi dan kemajuan spiritual.

- Bunga berwarna hitam [atau ungu tua] diletakkan pada posisi arah utara, sebagai segel mengundang kehadiran Sanghyang Wishnu untuk melimpahkan karunia tirtha pawitra yang melebur segala bentuk keletehan atau kekotoran sekala dan niskala.

- Kembang rampe [irisan pandan-arum] diletakkan pada posisi di tengah-tengah, sebagai segel mengundang kehadiran Sanghyang Shiwa untuk melimpahkan karunia tirtha maha-amertha yang memberikan kekuatan moksha [pembebasan].

Sekali lagi bahwa ini adalah konsep paling ringkas [inti] atau paling mendasar. Tentunya para pembaca saudara-saudara se-dharma memiliki bentuk tradisi dan tattwa yang beragam di tempat masing-masing. Hendaknya tetaplah dijalankan sesuai tradisi dan tattwa masing-masing, agar sesuai dengan desa, kala, patra. Tapi hendaknya juga dilaksanakan dengan berlandaskan pengetahuan tentang tattwa.

Selengkap nya Baca/download (gratis) :

E-book Panduan Ringkas Mebanten, link:

https://drive.google.com/file/d/0B_KguqdxvgQZMXRaUjA1Wm5TY3c/view

Video Credit.

Loc: Merajan Agung AWP

Model: Aryantini

Music: Tabuh gegilakan semarandana

Refrensi: Tattwa Hindu Dharma (blogspot)

Rumah Dharma - Hindu Indonesia (Fb Page)

E-book Mebanten tulisan I Nyoman Kurniawan.

Namo Gurubyah!

Durus untuk Semeton Bali bisa ikut melakukan pelayanan dharma dengan membagikan video ini kepada semeton Hindu lainnya.

Sarve Sattva Bawantu Sukina.

Damailah Pulau Bali dan semua mahluk yang ada di Bali, tanpa terkecuali.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om

Damai di Alam Bawah,

Damai di Alam Tengah,

Damai di Alam bawah.

SUMBER: https://www.facebook.com/tantrashiwabuddhadharma/videos/165429020852209/

http://saivaya.blogspot.co.id/2018/01/cara-mempersembahkan-canang-sari-dan.html?m=1

Minggu, 14 Januari 2018

Kumpulan Sesongan,Sasenggakan, Wewangsalan,Babladbadan, dan Papindan

Sesonggan

Sesonggan wit ipun saking kruna 'ungguh', sane mateges linggih, genah, wiadin nongos. Kruna ungguh polih paweweh merupa pangiring (akhiran) "an", dados ungguhan sane mateges janji utawi pati. Kruna ungguhan kasandiang (mengalami perubhan sandi suara) dados unggwan. Sajeroning pangucapan kruna unggwan puniki dados unggan. Selantuir ipun kruna unggan puniki polih pangater (awalan) "sa" dados saunggan, taler kasandiang malih dados songgan. Kruna songgan puniki kadwipurwayang dados sesonggan.

Sesonggan puniki sakadi pelambang kahanan kalih polah jadma, sane kaimbangang ring kahanan kalih polah barang wiadin buron. Umpami : "bedug pengorengan". Pengorengan punika wantah wangun utawi kawentenan ipun sakadi punika bedug, meweh antuk ngelegang mangda asah (lurus / datar). Dados ipun suksmannyane : kaucapang ring anak sane kalintang bengkung tur sigug, nenten dados ajahin.

Yening jagi ngartiang sesonggan, sapuniki :

Arti sujati, teges ipun : arti krunanipun sane sujatine.

Arti Paribasa, teges ipun : arti lambang wiadin kahanan.

Arti Pangupama, teges ipun : ngawi satua sane bawak-bawak, sane anut ring polah kalih kahanan sesonggan punika.

Ring sor puniki wenten conto sesonggan, luir ipun :

Taluh apit batu. Suksmannyane : kaucapang ring anake sane magenah ring genahe sane sukil/keweh, singsal agulikan pacang nemu baya.

Abias pasih. Suksmannyane : nenten keni utawi nenten sida antuk ngawilangin katahipun biase ring pasih.

Blakas mangan di pisaga. Suksmannyane : sakadi anake maduwe painak muani siteng tur anteng, sakewanten ipun magenah ring pisaga.

Ngentungan uyah ke pasih. Suksmannyane : kaucapang ring anake sane mapi-mapi ngicenin barang utawi artha ring anak sane sampun sugih.

Kuluk ngongkong tuara ngutgut. Suksmannyane : kaucapang ring anake sane sida mawicara manten (ngomong saja), nanging nenten wenten pakaryanne utawi tindakanne.

Ngajahin bebek ngelangi. Suksmannyane : kaucapang ring anake sane mapi-mapi ngajahin anak sane sampun wikan utawi duweg.

Ngrebutin balung tan paisi. Suksmannyane : ngrebutin brang nenten wenten isine utawi barang sane nenten malih maguna.

Buka gowake ngadanin ibane. Suksmannyane : kaucapang ring anake sane sombong, nyapa kadi aku.

Liep-liep lipi gadang. Suksmannyane : kaucapang ring anake sane ring pangarepne jemet pisan, sakewanten sujatinne ipun anak sane nenten becik/jahat.

Kutal-kutil ikut celeng. Suksmannyane : kaucapang ring pakaryan sane rasane aluh, sakewanten sujatine nak meweh yen kalaksanayang.

Ada gula ada semut, suksmanipun : anake sane sugih tur dana, irika janten akeyh anake sane rauh nunas pakaryan.

Ada andus ada apine, suksmanipun : yening wenten orti ala wiadin ayu, sinah wenten sane jati (pasaja), diastun ipun akidik.

Aduk sera aji keteng, suksmanipun : umpami ring desa wenten krama diastunipun adiri sane melaksana kaon utawi jele (inggih nika memaling, demen miyegan, miwah sane lianan), sinah maka desa kaucap kaon utawi jele rauh ring adan desane teler kaon/jele.

Buta tumben kedat, suksmanipun : sakadi anake sane pecak tiwas, kasuen raris ipun sugih, pramangkin ipun sombong, ngagu tur jerbu ring timpal miwah nyama braya.

Calep calung, suksmanipun : kaucapang ring anake sane seneng ngidih ajengan utawi ajeng-ajengan ring pisaga.

Dawa papahne liu slepanne, suksmanipun : yening anake sue maurip, sinah sampun akeh sane polih rasanin indik suka lan dukane.

Degag delem, suksmanipun : kaucapang ring anake sane degag, ring genahe suung ipun ngapak-ngapak ngaku wanen, sakewanten yening sampun wenten musuh ipun ajerih, makiles mlaib.

Duk masanding api, suksmanipun : sakadi anake sane mamusuh-musuhan raris ganahipun matampekan, iwang akidik janten dados rebat/uyut/iyeg.

Galak-galak di guwungan, suksmanipun : sakadi anake sane wanen sajeroning pekarangan kemanten, nanging yening sampun lintang ring pakarangan ipun getapne pasti.

Gangsaran tindak kuangan daya, suksmanipun : kaucapang ring anake sane kakenken ngarereh barang, durung tatas antuk ipun miragi, gelis-gelis sampun mamargi, pamuput nenten kauningin napi-napi sane karereh.

Gede ombake gede angine, suksmanipun : ageng pikolih utawi asil anake, janten ageng taler penelasipun.

Jadma es tabia, wiadin nyem lalah, suksmanipun : kaucapang ring anke sane gendeng-gendengan.

Juragan seprahu, suksmanipun : kaucapang ring anake sane ngerob ngangge pengangge ngajak timpal ipun saling saluk.

Kamus majalan, suksmanipun : kaucapang ring anake sane pradnyan tur sampun weruh ring makudang-kudang basa.

Katanjung di mata, suksmanipun : sakadi ring anake sane marasa ring dewek iwang ring timpal, raris matemu ring timpalipune punika, mawinan ipun kimud tur kabilbil.

Pancoran matatakan batu, suksmanipun : sakadi anake sane tiwas nampekin anake sane sugih sane dana tur goroh, ring akidik-kidike taler polih mismisan wiadin leledanipun.

Pitik mlali di ketungane, suksmanipun : sakadi anake sane dados buruh, raris polih genah ring gemuhe, sinah ipun bagia.

Togtog titihang, suksmanipun : nundung anak pramangkin nenten dados sangkenang.

Yeh ngrocok sinah tukade daken, suksmanipun : kaucapang ring anake sane sombong akehan raos, nanging akidik tindakne, maciri anak belog.

Paid bangkung, suksmanipun : sakadi anake sane makurenan, raris sane lanang nyerodin, nongos ring umah sane luh (luhipune).

331. Gede kayune gede papanne, suksmanipun : Ageng pakaryan wiadin pangkat anake, janten ageng taler pikolihipin.

Gede-gede bantang gedang, ditengahne muh, suksmanipun : Pakantenan anake gede ganggas, kewanten sajatin ipun gemba (lumah) nenten mampuh makarya.

Girang gejorang, suksmanipun : Yening wenten anak adiri sane makarya lelayangan, raris pramangkin katah timpalipune nuutang makarya lelayangan (milu-milu tuung).

Goak kingsanin talu, suksmanipun : Sakadi anake makingsan jinah ring bebotoh, yening wenten kaklecan janten jinah punika adokangipun makaklecan.

Goloh di tendas kelet di ikut, suksmanipun : Sakadi anake pangucap ipun lega pacang ngwehin ayam, sakewanten ayam ipune sampun riinan ulaha mangda rengas.

Greteh Gong, suksmanipun : Sakadi anake yening panggih ring pedesan ipun greteh tur ajer nyimpangan, kewanten yening panggih ring desanipun wiadin ring diwang umahipun nengil tur mamengos, mapi-mapi nenten uning.

Joh pejalane liu tepukin, suksmanipun : Sakadi anake sane seneng malaluasan, akeh ipun uning ring desa-desa miwah adat-adat anak, sapunika taler yan anake seneng mlajah janten akeh madruwe kabisan.

Joh apine teken gulinge, suksmanipun : Distun genahipun madohan, yening sampun sami cumpu (jodoh), kasuen-suen taler pacang matemu.

Kabelet di galange, suksmanipun : sakadi anake sane ngambil pakaryan kakalih wiadin tatiga dadosipun bingung encen sane patut ambil dumunan, encen sane durian.

Kladi onye bangkung bangka, suksmanipun : Sakadi anake sane pocol madagang, barang-barangipun telas ilang, kalih pianak somah ipun gelem sanget.

Katangkeb langit, suksmanipun : Kaucapang riang anake sane kalintang ajerih ring timpalipune.

Kehkeh tuju gotol, suksmanipun : Sakadi anake sane ngrereh pakaryan, polih sekaya abidang telas, polih akalih telas, jantos ipun nenten madruwe jinah, antuk telas dados daar.

Kena latih (jeet) enduk, suksmanipun : Anake sane keni kabelog-belog malarapan antuk munyi manis.

Kidang dialase gaenang basa, suksmanipun : Sekadi anake sane nyagerang utawi ngandelang barang-barang widain pikolih sane durung janten pacang kakeniang.

Ketog semprong, kerik tingkih, suksmanipun : Sakadi anake adesa ninggal desa, rarud makasami cerik kelih tua bajang.

Kudiang nekepin anduse, suksmanipun : Yadin amunapi antuk ngengkebang kacorahane, kasuen-suen sinah ketara wenten anak uning.

Kunag-kunang anarung sasi, suksmanipun : Sakadi anake sane bodo (bocok), mamanah mandungin utawi nandingin anak bagus wiadin jegeg; utawi anak tiwas nagih mandungin anak sugih.

Kuping ngliwatin tanduk, suksmanipun : Sakadi i pianak sane nglangkungin paitungan anak tua; sakadi pegawaine sane pangkat ipune endepan, raris nglangkungin paitungan kepalanipun.

Kutang sayang gemel madui, suksmanipun : Sakadi anake sane madue pianak sane jaat, kereng mamaling, tan ngidepang pitutur, yan tundung (kutang) ipun pelih, yan ajak ipun jaat nglaleng.

Kropak majalan, suksmanipun : Kaucapang ring anake sane kalintang pradnyan, wikan ring sekancang tutur miwah kekawin.

Ada kacang ninggal tungguana, suksemanipun : nenten wenten anak alit wiadin sisia, jaga ngutang sesolahan bapa wiadin guru

Ada mas slakane tan paguna, suksemanipun : skadi anake sane polih barang sane anyar, raris barange sane let (yang lama) tan karunguang

Angkabin barong somi, suksemanipun : matakut timpal (anak) antuk sane aeng-aeng, kewanten sejatin ipun nenten wenten punapa punapi

Anyar-anyaran gerang bangkuk, suksemanipun : sakadi anake sane ngwangun saluiring wawangunan, ring pangawitne kewanten ipun gati (anteng), wawu asasih kewanten sampun macet (tan kalinguang)

Awak baduda nagih madanin garuda, suksemanipun : sakadi anake sane tiws wiadin mamacul, mamanah ipun mamadanin (nandingin) anake sane sugih wiadin anake sane mapangkat tegeh

Bangkung kapitikan, suksemanipun : sakadi anake sering marikosa anak, ring arep anake akeh, ipun ngliep mapi tan uning, yening rikala suung ipun parikosa nyagrep

Bapane macan panakne samong, suksemanipun : upami bapaneipune duweg dados balian, sinah pianakipune taler dueg ngusadanin

Bikase mabuyung sampi, suksemanipun : sakadi anake sane mapi-mapi kasih tur wawuh, kewanten sujatinipun tan pegat ngamahin

Be nantangin talenan, suksemanipun : sakadi anake sane sampun kaon maprakara, raris ipun nangtangin anake sane menang; wiadin sakadi anake sane sampun janten iwang nangtangin sane patut

Bedeg gegantungan, suksemanipun : sakadi anake sane ngambel pakaryan utawi dados pagawe pamrintah, wiakti nenten jenek, yening iwang antuka raris pagawe punika kakisidang wiadin kasuudang

Inggih amunika dumun. Tiang sampun kenjel ngetik uli tuni. Benjang-benjang malih lanturang tiang. Suksema!


Kaketus saking :
* Buku Basitha Paribasa Bali
* Buku Kumuda Sari II


Sasenggakan (Ibarat)

Sasenggakan puniki pateh sakadi ibarat, ring bahasa Indonesia. Sasenggakan, linggaipun "Senggak", artinipun "Singguk" utawi "Sentil" antuk raos. Senggak polih pangiring "an" dados senggakan, kadwipurwayang dados "Sasenggakan" ngintar basa (kata ungkapan), tegesipun "Babinjulan" makardi ica sang miragi utawi mireng, semalih makardi jengah tur sebet sang kaanggen sasenggakan, antuk keni kasentil manahipun.

Sasenggakan puniki sakadi palambang utawi sasimbing indik kahanan kalih polah janma sane kaimbangan ring kahanan kalih polah buron utawi barang, upami :

Wenten anak mawasta I Balag. Sabilang sangkep ring banjar ipun kiap, nguyuk-uyuk ngengkis raris pules. Indik I Balag puniki raris anggena sasenggakan ring banjaripune. Yen wenten murid kiap nguyuk ring sekolahan, raris kaucapang antuk timpalipune sakadi I Balag. Yening murid punika kalih I Balag miragi dewekipune kaanggen sasenggakan, janten ipun jengah wiadin sebet kabinjulin.

Sasenggakan puniki taler sakadi sesonggan, kewanten binanipun sasenggakan puniki satata kariinin antuk kruna "Buka", tur wenten sane sakadi sampiran ipun. Lengkarane sane riinan dados giing (sampiran), sane apalet pungkuran dados katerangan polah wiadin kahanan, raris kalanturang antuk suksemanipun. Ring asapunipune nenten perlu malih dagingin suksemanipun, antuk sampun terang artinipun. Puniki wenten makudang-kudang imba utawi conto sasenggakan luiripun :

1. Buka bantene, masorohan; suksemanipun : sakadi anake sane madue perusahaan, wantah ngutamayang panyamaanipune kewanten makarya irika.

2. Buka bangken gajahe, joh-joh mabo; suksemanipu : sakadi anake sane mapangkat ageng utawi anak sane sugih, yening katiben antuk sengkala, ortinipune maideh-idehan rauh ka jaba kuta.

3. Buka batun buluane, nglintik tuah abesik; suksemanipun : kaucapang ring anake sane nenten madue nyama wiadin timpal, wantah ipun padidian.

4. Buka be banone, dawanan bungut; suksemanipun : sakadi anake sane demen nuturang wiadin ngraosang omong timpal ring anak lian.

5. Buka benange, kadung suba macelebang; suksemanipun : sakadi anake sane kadung ngambil pakaryan, nyalah-nyalah yening ipun makarya nenten jantos puput.

6. Buka katake matindik, salah genah, suksmaipun : Sakadi anake sane nenten uning nganutang payas dewek wiadin panganggo pakantenanipun tani asin.

7. Buka kasumba Jawane, ngamahin, suksmanipun : Sakadi anake sane kereng madaar kewanten mayus, nenten demen makarya.

8. Buka lindunge uyahin, blangsah, suksmanipun : Sakadi anake sane uyang paling nenten uning-uning nongos.

9. Buka macane (mionge), ngengkebang kuku, suksmanipun : Sakadi anake sane pradnyan (wikan), ngengkebang kepradnyanan (kawikanan).

10. Buka macane, nakutin lawat, suksmanipun : Sakadi anake sane marasa ring dewekipune iwang wiadin corah, setata ipun mrasa congah wiadin takut tur kabilbil.

11. Buka mlali api, mara ngasen kebus, suksmanipun : Sakadi anake sane ngambil pakaryan sane sukeh tur madurgama, risampune ipun sengkala wawu ipun mrasa.

12. Buka makpak tebune, ampsne kutang, suksmanipun : Sakadi anake sane makurenan, ring kantun pangantenan, kalih sasuenne kantun bajang kasayangang tur kajungjung, risampune tua tan mampuh kakutang.

13. Buka naar be ne matah, nglawan-nglawanin, suksmanipun : Sakadi anake sane kapaksa kakenken ngambil pakaryan sane nenten demenin wiadin nenten uningin ipun, punika mapuara nenten becik.

14. Buka naar krupuke, gedenan kroakan, suksmanipun : Sakadi anake sane ngaku wanen kalih jaga muputuang karya, sakewanten nenten wenten buktinipun nglaksanayang.

15. Buka medil kapecite, gedenan bea, suksmanipun : Sakadi anake sane ngambil pakaryan ageng kalih katah nelasang prabea, kewanten pikenoh kalih pikolihipun akidik.

16. Buka nakep balange dadua, maka dadua tuara bakat, suksmanipun : Sakadi anak sane mamanah bingbang akeh mangambil pakaryan wiadin nglamar pakaryan, pamuput makasami nenten keni.

17. Buka negakin gadebonge, ngasa teken jit belus, suksmanipun : Sakadi anake sane ngrasa ring sikian iwang wiadin corah, dados ipun kimud utawi kabilbil (congah).

18. Buka ngae bajune, sikutang ka raga, suksmanipun : Saluiring polah laksana kalih raos, marep ring timpal utawi anak lianan, patut dumun imbanganng ring raga becik miwah kaonipun.

19. Buka ngalih bedigale, ngadu sebeng, suksmanipun : Mangda uning i raga nyidra semu kalih laksana timpal wiadin anak sane darma wiadin krinyi utawi egar wiadin sebet.

20. Buka ngenjekin ikut cicinge, mabalik nyaplok, suksmanipun : Sakadi i bapa ngenken i pianak ngrereh napi-napi, raris i pianak mabalik ngenken bapanipune ngerereh punika.

21. Buka ngetakang joane di batan umah, likad maideh, suksmanipun : Sakadi anake sane kapingsalah ngamargiang kapatutan ring nyama wiadin panyaman sane sampun terang ipun iwang.

22. Buka nyilsil kadelene, liunan pakpak kuangan gelekang, suskmanipun : Agengan pakaryan ring pikolihipun.

23. Buka nyitsit tiinge, amis kecerikan, suksmanipun : Yadin amunapi kapatutan anake sane alitan wiadin sane soran, yening sane agengan kalih kuasa jaga nyisipang, janten ipun pasang sisip.

24. Buka padine misi nguntul, ane puyung nyeleg (sunggar), suksmanipun : Anake sane pradnyan (wikan) alep tur meneng-meneng, kewanten anake sane belog punggung tur sombong ngucekcak.

25. Buka paete, nagih getok, suskmanipun : Sakadi anake sane belog tur nagih perintah kewanten mangda ipun makarya.

26. Buka besine teken sangihane, pada apesne; suksemanipun : sakadi anake sane mapakarya, sang nalih miwah sang sane kadalih, janten sami katahipun nelasang prabeya.

27. Buka bikule, ngutgut sambilang ngupinin; suksemanipun : sakadi anake sane madaya kaon wiadin corah, seka kidik ngambil barang-barang timpalipune, kewanten ipun mapi-mapi nulungin.

28. Buka becicane ujanan, nguci; suksemanipun : sakadi anake sane ngucekcak ngomong nenten karwan tuktuk bongkolipun.

29. Buka bikule pisuhin, sumingkin bejit; suksemanipune : sakadi anake alit-alit kual, yening ajahin wiadin glemekin ipun sumangkin kual.

30. Buka bukite ejohin, katon ngrawit; suksemanipun : sakadi anake pakantenan ipun saking doh jegeg utawi bagus, kewanten wawu tampek tlektekang ipun bodo, muanipune burik.

31. Buka cicinge ngongkong, tuara pingenan nyegut; suksemanipun : sakadi jadmane sane degag ngaku wanen, kewanten jatinpune getap.

32. Buka dedalune, kampid baan nyilih; suksemanipun : sakadi anake sane ngango bungah becik-becik, kewanten jatinipun pangangge punika makasami antuka nyelang.

33. Buka dangap-dangape, gede-gede kayune ogara; suksemanipun : sakadi anake sane gemba katunan bayu miwah gelar (arta), nagih ngambil pakaryan sane ageng kalih akeh pacang nelasang prabeya.

34. Buka entikan oonge, ngulah pesu; suksemanipun : sakadi anake sane ngomong ngawag-ngawag, sane nenten madasar antuk papineh.

35. Buka goake, ngadanin ibane; suksemanipun: sakadi anake sane corah raris nuturang maling (maling teriak maling).

36. Buka jagunge, gedenan ati; suksemanipun : kaucapang ring anake sane sombong tur degag, ngaku wanen utawi sugih.

37. Buka jangkrike, galak di bungut; suksemanipun : sakadi anake sane galak (gati) di omong, kewanten nenten purun ngalaksanayang.

38. Buka kamben madare, liunan bikas; suksemanipun : sakadi anake sane belog ajum parisolahipun tan anut ring tata krama.

39. Buka kamene uwek jaitin, munjuk benang tuna aji; suksemanipun : sakadi anake sane maduwe umah tuduh, raris engsubina antuk upih tuduhipune ical kewanten pakantenan ipun kaon.

40. Buka kambinge ngamah gendola, macueh-cueh; suksemanipun : sakadi anake sane ngajengan sedah wiadin maanci, jantos marues-rues bibih ipune barak.


Wewangsalan

Wewangsalan puniki pateh sakadi tamsil ring Bahasa Indonesia. Wewangsalan kruna lingganipun "wangsal" sane artinipun "lampah", polih pangiring "an" dados "wangsalan", kaduipurwayang dados "wewangsalan", artinipun lelampahan saparipolah kalih kahanan janma, sakadi sasimbing sane sada pedas suksmanipun.

Wewangsalan puniki kawangun antuk lengkara kalih palet utawi carik. Lengkara sane riinan sakadi "sampiran", indik daging kahiun sang ngucap, kewanten kantun makubda (ilid) suksmanipun. Lengkarane sane pungkuran punika daging sajati, sane nerangan suksmanipun tur mawirama kalih mapurwakanti (bersajak). Wenten taler sane nenten ngucapang lengkarane pungkuran, antuk kasengguh sami anake sampun ngerti ring suksmanipun. Ring asapunapine kawangun antuk lelampahan ring pawayangan. Ki Dalang ngawi satua bawak babaudan, nyimbingin sinalih tunggil sang nonton sane saud (iwang) laksananipun. Wenten taler sane mawangun gambar (karikatur).

Ring sor puniki wenten makudang-kudang wewangsalan luiripun :

Asep menyan majagau, suksmanipun = nakep lenggar aji kau

Ada tengeh masui kaput, suksmanipun = ada keneh mamunyi takut

Bakat kocok misi isen, suksmanipun = awak bocok tuara ngasen

Bangbang dadua ken ceburin, suksmanipun = bajang dadua ken anggurin

Be lele mawadah kau, suksmanipun = suba jele mara tau

Bedeg majemuh bangsing di banjar, suksmanipun = jegeg buin lemuh langsing lanjar

Baju gadang potongan gantut, suksmanipun = tuyuh magadang tuara maan entut

Buangit kali gangsa, suksmanipun = magae lengit ngamah gasa (kereng)

Buah sabo mawadah klukuh, suksmanipun = awak bodo buin angkuh

Cekcek poleng temisi bengil, suksmanipun = desek ngereng gisi nengil

Clebingkah beten biu, suksmanipun = gumi linggah ajak liu

Dagdag candung selem samah, suksmanipun = berag landung kereng ngamah

Delemk sangut merdah tualen, suksmanipun = medem bangun ngamah dogen

Dija kacang ditu komak, suksmanipun = dija pejang ditu jemak

Eber-eber ilih, suksmanipun = bebeger baan nyilih

Gamongan kladi jae, suksmanipun = omongan dadi gae

Gedenan padange teken gondane, suksmanipun = gedenan tandange teken gobane

Gonda godeg bakat kukur, suksmanipun = goba jegeg baan pupur

Idup kedele mati kacang, suksmanipun = idup jele mati sayang

Jempiit batan biu, suksmanipun = ngajengit ajaka liu

Prakpak balok anggon sundih = awak belog ngaku ririh

Punyan dagdag lusuh-lusuh = awak degag ngelah musuh

Rempeyek kacang ijo = yadin jelek masih kanggo

Senggauk agrobag = mauk biun bobab

Sintok masui batu = asing getok magedi malu

Sintat-sintut balebet di punapi = nyen ane ngentut embet lantas mati

Suba bawang buin tanbusin = suba tawang buin tandruhin

Suba kau buin seluhin = suba tau buin tandruhin

Suba klungah buin manduri = suba pongah buin juari

Soksokan misi klukuh = awak bocok ngalih angkuh

Timpas puntul pengiris pungak = mimpas nguntuk mairib nyak

Tai belek tai blenget = suba jelek mara inget

Tiing tamblang apit gumbleng = mua nyambang apit subeng

Bebee padang gambuh = magae ngandang nganjuh

Be bebek be guling = busan kedek jani ngeling

Jero gede jero luh = suba gede ada nguluh

Jukut gedang apalungan = sira ledang pakayunan

Kadele mawadah kau = awak jele tuara tau

Kamen batik maprada = bakal tidik tuara ada

Kapal api kpal boyongan = pacang napi tiang oyongan

Maan semal teken kiuh = maan emar teken tuyuh

Masuksuk ngaba pales = bilang masuk kereng pules

Ngaba pales bareng guun = suba males keren nurun

Ngaba gabus misi granit = goba bangus kereng nglamit

Ngaba kau bakat kocok = tuara tau awak bocok

Ngae pale aji golok = ane males dadi kolok

Ngaba pales bareng tali = Suba males kereng mlali

Ngalih sampi galang bulan = Ngali bati kilangan kamulan

Ngamah tombong misi pusuh = anak sombong ngelah musuh

Ngalih bawang bakat masui = ngalih roang bakat gusti

Nyekjek padang pesu lindung = betek basang pesu kidung

Ngaba gonda keetan bulih = ngaba honda baan nyilih

Pale rajah aji golok = males melajah dadi belog

Pepales adeng puun = awak males kereng nurun

Pangigi di kawahe = tong magigi ke pawahe


Pupulan Bebladbadan

Dumun ring postingan bebladbadan tiang sampun ngecenin "penjelasan" indik bebladbadan. Bebladbadan punika wantah silih sinunggil Basa Basitha sane lumrah kaanggen ring Basa Bali. Minab yen wenten semeton sane durung tatas uning indik bebladbadan punika, dados malih ngwacenin "penjelasane" ring artikel bebladbadan punika.

Nah, ne mangkin tiang malih ngicenin makudang-kudang conto bebladbadan sane lianan. Ring sor puniki wenten makudang-kudang conto bebladbadan , luiripune :

Mabunga layu = mayang, arti paribasane = sayang

Blulang maukir = wayang, arti paribasane = sayang

Maberuk tanah = caratan, arti paribasane = nyaratang

Mabawang putih = kesuna, arti paribasane = pisuna

Mabunga buah = bangsah, arti paribasane = mlangsah

Macarang nyuh = papah, arti paribasane = ngepah

Maceleng lua = bangkung , ati paribasane = bengkung

Madanyuh biu = kraras, arti paribasane = raras dogen

Madasar nasi = entip, arti paribasane = ngintip

Madamar langit = bulan, arti paribasane = bulanan

Madamar bangke = angenan, arti paribasane = mapangenan

Madamar di carik = kunang-kunang, arti paribasane = tunangan

Madon jaka = ron, arti paribasane = makaronan

Madakin kuping = tilu, arti paribasane = uling liu

Maadin kuud = klungah, arti paribasane = jengah

Ental magulung = subeng, arti paribasane = nyebeng

Golok jembrana = sadu, arti paribasane = masadu

Gonda di gunung = anti, arti paribasane = nganti

Goak mamata barak = tuhu-tuhu, arti paribasane = tuhu (sejati)

Gedebong tuh = kupas, arti paribasane = upas


Papindan (Pengumpamaan)

Papindan tegesipun: gegambaran buka, wiadin yan bandingan pateh mirib teken...., upami: papindan kedis, tegesipun: wangun gambaran mirib kedis. Mapinda sedih, tegesipun: mirib buka anake sedih. Sane dados pepindan, punika kruna aran sane polih anusuara,

Papindan punika pateh sakadi Sesawangan, kewanten binanipun papindan kruna punika polih "anu suara", yening sesawangan karahini antuk kruna: buka, kadi, luir, waluya kadi, upami:

Papindan: Alise medon intara.

Sesawangan: Alise buka (kadi, luir) don intaran.

Boke membotan blayag, tegesipun: rambutne maombak-ombakan.

Betekan batise meling padi, tegesipun: sekadi beling padi.

Cokore mudak sinungsang, tegesipun: sakadi bungan pudake sungsang.

Cecapingane nyaling kdang, tegesipun: mirib caling kidang.

Cecingakane natit, tegesipun: sledat-sledet manis.

Gigine matun sumangka, tegesipun: mirib batun sumangka.

Jrijine musuh bakung, tegesipun: rurus ngancan mirib pusuh bakung.

Kupinge nyanggar sekar, tegasipun: karnane becik sumpangin sekar.

Kukune memapah biu, tegesipun: kukune mirip papah biu, sada lengkung.

Lambene barak ngatirah, tegesipun: lambene mirip buah katirah barak.

Inggih amunika dumun. Tiang sampun kenjel ngetik uli tuni. Benjang-benjang malih lanturang tiang. Suksema!


Kaketus saking :
* Buku Basitha Paribasa Bali
* Buku Kumuda Sari II

sumber : http://bliyanbelog.blogspot.com/2011/04/pupulan-sesonggan-bagian-4.html